Teman

Ketika langit hati sedang mendung,
awan di mata menjadi curahan hujan,
pada saat itu kuperlukan payung untuk menaungi.
 
Ketika tanaman diriku layu,
daun wajahku keriput cemberut,
itu berarti tanah hatiku gersang dan kering,
pada ketika itu kuperlukan air yang menyirami.
 
Aku perlu teman, perlu sahabat yang menjadi saudaraku.
saling melindungi dari sengat matahari dan dinginnya hujan,
selalu menyirami dengan air kesejukan dan kedamaian.
 
Berteman itu; tak mesti berdua,
tak mesti dekat, tak mesti seukuran
dan tak mesti sewarna,
seperti sandal.
 
Bagiku,
tak ada larangan untuk menduakan
atau menigakan dalam pertemanan.
 
Aku bisa berteman dengan siapapun
walau jauh dan jarang bertemu.
 
Aku akan menemani siapapun
tanpa memandang ukuran
serta kapasitas seseorang itu.
 
Aku akan menemanimu
walau aku hijau dan kamu biru.
 
Karena kita bukan sepasang sandal.

Posting Komentar

0 Komentar