Saturday, February 13th, 2010.
 
Setelah membaca banyak buku, khususnya segala hal tentang ketuhanan, kesimpulan saya saat ini adalah ternyata tuhan itu tidak hanya satu. Ya. Kalau boleh saya simpulkan, ada dua klasifikasi tuhan. Yaitu:

1. Tuhan sejarah

Tuhan seperti inilah, sepanjang masa sejarah bergulir, ia seringkali dibunuh oleh manusia-manusia tertentu. Apa pasal? Saya akan memberi contoh. Seorang yang atheis, tentu saja tidak akan mengakui bahwa tuhan itu ada. Ia beranggapan bahwa tuhan itu tidak ada. Bahkan, alam semesta ini tidak ada yang menciptakan, melainkan ia ada dengan sendirinya. Maka dari itu, ia telah membunuh tuhan dengan meyakini bahwa tuhan tidak ada.

Selanjutnya, tuhan dalam masa perjalanan sejarah pun seringkali menjadi penyebab terbunuhnya banyak umat manusia. Banyak juga kerusakan-kerusakan di muka bumi ini juga atas nama tuhan. Ya. Kita baca saja sejarah, banyak perang terjadi atas nama tuhan. Banyak mesjid dibakar, juga atas nama tuhan. Banyak gereja diledakkan, juga atas nama tuhan. Jadi dalam masa perjalanan sejarahnya, tuhan seringkali menjadi penyebab terbunuhnya banyak umat manusia, dan menjadi penyebab kerusakan di atas bumi ini.

Dapat disimpulkan, bahwa tuhan dalam sejarahnya seringkali dibunuh oleh manusia, dan seringkali menjadi penyebab terbunuhnya umat manusia itu sendiri. Begitu pula ia juga menjadi penyebab beberapa kerusakan di atas bumi.

2. Tuhan Alam

Tuhan inilah yang tidak akan pernah diketahui oleh manusia, walaupun manusia itu berusaha dengan keras untuk mengetahuiNya. Biarpun manusia itu sehebat apapun, sekuat tenaga untuk mengetahuiNya, tetap saja kesimpulan yang didapat adalah nihil. Ia selalu bertentangan dengan prasangka-prasangka manusia itu sendiri.

Baiklah saya akan menyimpulkan tulisan saya ini dalam lirik di bawah ini:

Sepanjang perjalanan hidupku...
Banyak lalu-lalang tuhan silih berganti...
Datang dan pergi singgah ke dalam rasioku...

Tapi masih ada Tuhan yang tidak pernah muncul...
Biarpun aku berusaha untuk menemuiNya...
Sekuat tenaga, rasioku takkan pernah sanggup...
Tuk menemuiNYa dan menjangkauNya...

Wa L LOOHu a'lamu bi sh sowaab.

Bi L LAAHi t tawfiyqu wa l hidaayah.

Written By:

The Lover of The Wisdoms