Bahagia di dunia, bahagia di akhirat.
Pada hari Jum’at, 25 Agustus 2017 yang lalu, ketika sedang asyik duduk ber’wird’ sehabis sembahyang Jumu’ah di salah satu mesjid di Banjarbaru, saya melihat sebagian orang berlarian dari dalam, ke luar mesjid. Saya pikir pasti terjadi sesuatu di luar mesjid. Ternyata benar. Pas saya lihat sendiri, ada beberapa petugas SatPol PP yang sedang menertibkan para peminta-peminta dan memasukkanya ke dalam mobil seperti mobil tahanan polisi, namun bertenda. Terlihat di sana seorang peminta-peminta pria dewasa yang disekap petugas satpol pp karena mengamuk mencoba kabur. Ada juga beberapa peminta-peminta wanita dewasa, nenek-nenek, yang melempang-lempang, memukul-mukul dan menampar-nampar wajah para petugas satpol pp tersebut. Namun mereka tetap bersikeras memasukkan mereka ke dalam mobil.
Dalam hati saya, saya pun jadi terpikir, betapa kasihannya mereka mau mencari nafkah, tapi dilarang dan dihentikan. Namun tak lama terpikir seperti itu, langsung saya tepis pikiran tersebut. Ya. Karena memang tidak sepantasnya meminta-minta itu. Apalagi ketika saya lihat mereka bisa mengamuk, melempang, memukul dan menampar para petugas satpol pp itu. Artinya, anggota tubuh mereka sempurna. Banyak sekali kita bisa melihat fenomena orang-orang yang kaki-tangan mereka tidak sempurna, namun mereka bisa bekerja, berkarya, bahkan menjadi kaya raya harta tanpa meminta-minta. Oleh karena itu, sudah seharusnya mereka bekerja secara normal dan secara luar biasa dengan kesempurnaan anggota tubuh mereka daripada meminta-minta. Seandainya saya menjadi mereka, mungkin saya akan mengambil upah sebagai pencuci piring, menjadi kurir, atau belajar memasak atau apa pun itu untuk bisa membuka dan menghasilkan sesuatu untuk dijual. Yang penting halal dan tidak meminta-minta. Saya pun bahkan iri dan malu juga dengan orang-orang yang anggota tubuhnya seperti kaki-tangan mereka tidak sempurna, namun mereka tetap bisa berkarya, bekerja bahkan menjadi kaya raya harta.
Pada intinya, saya ingin menjadi kaya raya harta dan alim. Saya ingin menjadi kaya raya harta dan dermawan. Saya ingin menjadi kaya harta, namun orang-orang senang bersama saya bukan karena harta saya. Saya ingin menjadi kaya raya lahir dan batin. Saya ingin menjadi kaya raya harta di dunia dan kaya raya hati di akhirat. Untuk bisa beribadah sunnah pun seperti bersedekah dan ‘Umrah, juga perlu uang; harus mampu. Bahkan ibadah yang termasuk dalam Rukun Islam seperti menunaikan Zakat dan perjalanan ke Baitullaah pun, harus punya banyak uang; wajib bagi yang mampu.
Beberapa usaha saya untuk itu adalah saya menjadi pengajar bahasa Inggris dan bahasa Arab, baik secara di kelas, maupun secara private dipanggil ke rumah. Saya juga memasarkan perumahan bersubsidi dan komersil di daerah saya. Saya membeli buku-buku pengembangan diri dan motivasi dalam bidang umum, bidang pendidikan dan bidang finansial / keuangan. 2 buku dari beberapa buku favorit saya adalah Kitab Sihir dan Misteri Nomor HP, yang ditulis oleh 2 sejoli; Ki Ngawur Permana dan Nyi Damar Sagiri.
Dan saya juga mengikuti pelatihan online dan bimbingan selama 1 tahun menjadi murid di Master Mind. Banyak kelas di Master Mind ini. Tinggal pilih saja di kelas mana kita ingin belajar ilmu yang diminati dan ingin dikuasai. Semoga semua usaha saya berbuah hasil; bahagia di dunia, bahagia di akhirat. Aamiin.
Di Master Mind ini saya mengambil kelas Ilmu Laduni Kekayaan. Itu nama dibikin unik buat menarik perhatian. Di dalam kelas Ilmu Laduni Kekayaan ini saya diajarkan tentang ilmu finansial / keuangan; bagaimana cara mengumpulkan dan mengelola uang, cara menabung dan cara investasi yang benar agar uang yang kita miliki tidak habis begitu saja dan menjadi asset yang menghasilkan uang kembali untuk kita, sehingga diharapkan kita tidak akan bekerja menukarkan tenaga dan waktu kita untuk mencari uang sampai hari tua kita. Karena semua pasti berubah; yang muda menjadi tua, yang kuat menjadi lemah. Tentu saja saya mau bekerja mencari uang tidak dengan cara yang itu-itu saja; menukarkan waktu dan tenaga sampai tua untuk mencari uang. Tidak seperti itu. Saya harus punya asset yang menghasilkan uang untuk saya di kemudian hari.
Dengan mengambil kelas Ilmu Laduni Kekayaan, saya juga dapat bonus kelas Psychology of Selling / Psikologi Penjualan. Pas sekali untuk saya ilmu ini. Apa pun profesi kita, kita pasti menjual. Menjual produk mau pun menjual jasa. Saya juga menjual jasa saya untuk mengajar bahasa Inggris dan bahasa Arab. Saya juga menjual perumahan bersubsidi dan komersil secara freelance / lepas. Saya jadi tambah bangga dan cinta join belajar di Master Mind ini.
Jika Anda berminat ingin tahu tentang kelas-kelas pelatihan dan bimbingan selama 1 tahun di Master Mind ini, silakan hubungi saya, atau bikin janji temu dengan saya. Karena info tentang Master Mind, ada di saya.
Muhammad Atho’illah
0895702315999 / 082353175935
#3LMasterMind #3LMLaduniKekayaan #3LMPsikologiPenjualan #3LMasterMindHuna 7
Seni Beladiri Jepang dalam Novel Serial 'Young Samurai'.
-
Pada 2013 lalu, saya meminjam dan membaca sebuah novel serial yang berjudul *Young
Samurai*, karya Chris Bradford. Dan yang saya baca itu adalah Buku seri...
4 tahun yang lalu
0 Komentar