Telepon salah sambung

Thurday, February 11th, 2010.

Malam tadi, salah seorang umat manusia yang merasakan siksa kubur meneleponku hingga tidurku terganggu. Kata mereka, "Atho! Kapan kau menjemput kami? Kami sudah tidak tahan lagi dengan siksaan ini. Tolong bebaskan kami!"

Aku hanya terdiam dan geleng-geleng kepala, seraya lirih aku berkata, "Man dza l ladziy yasyfa'u 'indahuw illaa bi idznih".

Lalu mereka pun menyadari akan kekeliruan mereka. "Oh, kalau begitu, memang engkau tidak bisa membebaskan kami. Karena engkau juga makhluk seperti kami. Tidak berbeda. Kamu tinggal menunggu saat-saat yang seperti kami alami ini. Hanya saja, semoga nasibmu tidak sama seperti kami. Mudah-mudahan kamu lebih beruntung".

Tuuut... tuuut... tuuut... Mereka pun menutup teleponnya. Langsung aku mengatur alarm HPku, agar aku tidak kesiangan sholat Shubuh.

Aku pun kembali tidur, seraya merenung dalam hati,

"masih banyak waktu untuk aku bisa berbuat kebaikan. Sungguh bodoh kalau aku menyia-nyiakannya". Zzz... (-_-)

Written By:
The Lover of The Wisdoms.

Posting Komentar

0 Komentar